Halaman

Sabtu, 09 Agustus 2008

Putar Ulang

Detik-detik yang telah berlau kembali muncul, bagaikan film lawas yang diputar ulang . Menyentak kesadaran, mengingatkan jiwa akan kehinaan yang telah diperbuat. Setiap detik yang teringat adalah derita yang tak berkesudahan, karena sudah terbayang di ujung perjalanan hidup, apa yang akan didapatkan;kesengsaraan tiada henti sepanjang masa.

Tak pantas rasanya tawa menghias bibir ini, sementara sepasang mata sudah siap menumpahkan air yang tersedia, sampai kering tak tersisa. Air yang tertumpah karena takkan siap menahan derita sepanjang masa yang dilakukan anggota tubuh yang lain.

Hari-hari yang tersisa adalah hari berjuang, berkejaran dengan maut yang tak tahu kapan akan menjemput. Berharap masih ada kesempatan untuk mengumpulkan remah-remah kebaikan untuk menutupi buih maksiat dan dosa yang telah siap meneggelamkan kita di lautan kehinaan.

Ya Rabb, hanya ampunan dan rahmatMU lah satu-satunya yang masih menyelamatkan diri ini. Kupinta itu dari Mu ya Illahi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar