Halaman

Jumat, 04 Januari 2008

Mau yang serba enak?

Assalamualaikum wrwb

Malam mabit di Mina, musim haji 1428 H.

Ketika sedang bermalam di Mina dan karena ngak kebagian tempat di tenda, akhirnya saya dan beberapa teman menggelar tikar di pinggir jalan Maktab tempat kami menginap. Ada pula yang sekedar duduk-duduk di pembatas jalan. Ketika waktu sudah melewati tengah malam dan mulai merangkak menuju dini hari saya liat serombongan jamaah dari sebuah Biro Penyelenggra Umroh dan Haji Plus ternama juga ada di pinggir jalan yang sama.

Ketika diperhatikan lebih teliti, ternyata sebagian besar rombongan tersebut adalah para pejabat pemerintahan, jendral, artis dan orang-orang yang cukup tenar di Indonesia. Hmmm..pastilah mereka ikut program haji plus dengan harga di atas 10 . 000 dolar amerika.

Ketika sedang asyik mengamati mereka , saya liat pengurus Biro Perjalanan tersebut kayaknya sibuk banget, wara-wiri ngatur anak buahnya sambil bolak-balik ngasih perintah, baik melalui handphone atau langsung berteriak kepada mereka. Lebih dari setengah jam, saya memperhatikan aktifitas ini.

Iseng saya tanyakan kepada bos penyelenggara, yang kebetulan saya kenal tersebut. "Bos, ngapain nih? kayaknya sibuk banget?" dia jawab " iya nih, bus penjemput kita ngak bisa masuk kemari, karena jalan di tutup, dan jamaah kita ngak mau jalan ke sana!"

Oooo...ternyata para pesohor tersebut keukeuh sureukeuh ngak mau jalan ke tempat parkiran bis . Mereka lebih memilih menunggu bis tersebut datang menjemput untuk kemudian diantarkan ke hotel tempat mereka menginap. Padahal kalau mau jalan kaki, ngak akan lebih dari 30 menit sudah sampai ke tempat bis mereka dan kemudian meluncur ke penginapan.

Mungkin mereka pikir, udah bayar mahal-mahal, ehh...sekarang disuruh jalan kaki....Capek dehhhh.hehehe. Akhirnya setelah kurang lebih satu setengah jam mereka berdiri di pingir jalan , mereka pun tetep harus jalan kaki juga. Kami pun sedikit senyum - senyum melihat para pesohor tersebut. Ya, mereka akhirnya harus menggerakkkan kedua kaki anugerah dari Allah tersebut ujntuk jalan, sesuai fungsinya. Coba dari tadi mau jalan, khan udah istirahat di hotel ...

Itulah godaan dan tantangan ketika mengikuti program ONH Plus. Terlebih , jika penyelenggaranya banyak menjanjikan kenyamanan, kemudahan dan hal-hal plus lainnya, tanpa mempersiapkan jamaahnya untuk bisa berhaji mandiri dan memahami esensi dari berhaji itu sendiri. Bahkan ada istilah haji dam-dam an. Yaitu, bayar aja dam (denda) nya kalau kita melakukan kesalahan/tidak menjalankan prosesi ibadah haji tertentu. Ciloko rolas ini namanya. mentang-mentang berkantong tebal, eh...semua di buat gampang..naudzubillahimindalik.

Dan ketika beberapa hari yang lalu saya mendapat sms dari satu selebriti yang merangkap penyiar sebuah radio di Jakarta yang ingin menjalankan ibadah hajinya tahun depan bersama suaminya, dan minta dicarikan penyelenggara yang bagus, jawaban yang saya berikan kepada sobat tersebut adalah " maunya gimana? mau yang banyak mudah/enaknya atau mau ikut juga merasakan kepayahan berhaji?aku kemaren ketemu bayak artis yang ikut salah satu penyeleggara" dan dia menjawab, "jangan carikan yang banyak artisnya, ngak asyik. Carikan yang banyak orang baiknya, dan pengurusnya asyik". Hmm...alhamdulillah.

Untuk sahabat-sahabat yang baru pulang berhaji, semoga mendapatkan haji yang mabrur. Dan kepada yang mempersiapkan berangkat tahun depan, semoga bisa mempersiapkan diri untuk menjadi haji mandiri, dan menikmati setiap kesulitan dan kepayahan berhaji. Karena berhaji adalah napak tilas dari perjalanan dan perjuangan Nabiyullah Ibrahim dan keluarganya.
Tidak ada yang mudah dalam perjuangan, iya tohh? Tohhhh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar