Halaman

Kamis, 17 Januari 2008

Hilangnya Tempe dan Tahu

Assalamualaikum wrwb.

"Ayah, tempe dan tahu lagi kosong di pasar", begitulah berita yang disampaikan istri tercinta beberapa hari lalu. Wah, ini baru berita.
Coba-coba cari berita di internet, dan ternyata yang jadi biang tales nya adalah harga kedelai yang gila beneran, sehingga produsen tahu dan tempe memutuskan mogok produksi.

Ciloko, orang jawa kalau ngak nyetok tahu dan tempe di rumah, bisa runyam nih. Lha biasanya setiap hari di atas meja makan pasti ada menu yang berbahan dasar tahu atau tempe. Dari mulai tahu dan tempe bacem, tempe mendoan, tempe orek, tempe bumbu pedes, tempe goreng biasa, sambel tempe , tahu isi (isisnya tahu juga); dan sekarang sang tempe menghilang gara-gara harga kedelai yang terbang ke langit ke tujuh.

Apa yang salah ya? Padahal Presiden kita khan sebelum dilantik, sempet diwisuda S3 di IPB toh? Berarti, kalau S3 lulusan IPB mustinya sudah mumpuni untuk ngurusin pertanian, rak ngono kesimpulan yang harusnya diambil, bener ngak sih?Atau mata kuliah dan jurusan yang diambil salah ngkali ya?.

Ironisnya, tempe yang sering mendapat label "makanan kelas pinggiran", ternyata sebagian besar bahan dasarnya import. Jadi ingat eyang Soeharto nih...hehehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar