Halaman

Selasa, 20 November 2007

Para Kekasih Allah


Semalam saya menziarahi seorang sahabat yang akan kembali ke Mekkah. beliau memang sedang melanjutkan kuliah di sana. Awal pertemuan kami karena saya beberapa kali membawa group umroh, dan salah satu pembimbing ibadah / mutawwif di sana adalah sahabat saya ini.

Dan kami pun ngobrol ngalor ngidul, ngetan bali ngulon, mrono-mrene menceritakan kegiatan masing-masing sesekali diselingi tertawa karena mengingat hal - hal lucu ketika kami umroh dahulu.

Dan akhirnya topik pembicaraan kami meruncing kepada waliyullah, kekasih Allah. Sahabat saya ini diminta oleh Syeikh ( guru ) nya di Mekkah untuk menziarahi ( menyambangi) seorang kyai di jakarta Selatan. Pesan gurunya singkat, " usahakan kamu kunjungi orang shaleh ini, dia adalah waliyullah. Tidak perlu ngobrol, hanya sekedar memandang wajahnya saja sudah cukup!". dan sebagai murid yang baik, tentu saja sahabat saya menjalankan amanat guru yang sangat dihormatinya (dan dihormati oleh ratusan murid-muridnya yang lain di Mekkah).

Menurut pengakuan dua orang shaleh ini, mereka berdua ternyata belum pernah bertemu secara fisik sama sekali.. hmmmm...pernyataan yang sungguh menarik.
Belum pernah bertemu, tetapi bisa saling mengetahui. Kalau beliau - beliau ini biasa chating menggunakan Yahoo Messenger mungkin saya agak mengerti. Tapi, kok agak mustahil di usia mereka yang diatas 60 tahun mengenal Yahoo Messenger (atau mungkin saja ya? he he he)

Akhirnya kami mengambil kesimpulan, bahwa frekwensi dari energi yang dipancarkan para kekasih Allah ini berada pada besaran yang sama, sehingga walaupun mereka belum pernah bertemu secara fisik, saya rasa pertemuan jiwa mereka sudah pernah terjadi.

Berdekatan dengan murid dari kekasih Allah sudah memberikan rasa tenang, apalagi bisa berdekatan dan berkomunikasi dengan kekasih Allah ya?
Dan, sungguh suatu anugerah tiada tara ketika kita pun bisa diangkat menjadi kekasih Nya

( malu menengadahkan muka dengan bertumpuk noda dan dosa )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar