Halaman

Rabu, 31 Oktober 2007

Tuhan di posisi Sekunder

Seperti biasanya, ulasan cak Nun, walau terdengar sederhana selalu mengena. "Tuhan kini berada dalam posisi kita sekunderkan"
Betul sekali. Kita mengaku bahwa Tuhan adalah nomor satu. Ucapan lantang dan kadang menampakkan "pembelaan" terhadap eksistensiNya agak kontradiktif ketika dibandingkan dengan praktek kehidupan sehari-hari.
Lihatlah di sebagian besar hotel dan pusat pertokoan. Rumah Tuhan berada dalam tempat yang terpencil, gelap, beraroma pesing. Seolah kita malu mengakui bahwa kita adalah orang yang percaya akan adanya Tuhan.
Dunia kemudian menjadi prioritas pertama dalam kehidupan kita.
Duh!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar