Halaman

Jumat, 28 Desember 2007

Terimakasih Bunda


Ila khususon...dan lamat-lamat terdengar nama semua keturunan ,sanak saudara keluar dari bibir yang sudah sepuh. Malam itu kali kesekian kudengar dari dalam kamar dia berdoa di ruang tengah rumah kami. Suara dari dalam hati yang sunguh menggetarkan perasaan. Suara cinta yang sepanjang hidup dia lantunkan. Setiap malam, ketika nama-nama yang disebutkan sedang terlelap dan berkelana dalam mimpi masing-masing.

Tiada malam terlewatkan memohonkan pertolongan, perlindungan untuk anak, cucu, saudara dan kerabat.  Tak perlu diminta, karena cinta itu selalu diberikan. Tak pernah disebutkan, karena cinta itu  hanya untuk dibuktikan. 

Bukan kekayaan yang diberikan. Namun keselamatan menjalani hidup yang selalu dipanjatkan. Tak perduli yang dia doakan kadang dan mungkin sering mengecewakan nya. Rutinitas bukti kecintaan dan tanggung jawab kepada sang Khalik. Tangan yang sudah mulai keriput pun tak lepas dari tasbih , menghitung dan menebarkan cinta kasih sepanjang masa.

Tak kan pernah lunas hutangku padamau Bunda. Hutang yang kini aku coba bayarkan kepada cucu - cucu mu....
Istana termegah aku yakin telah terbangun di surga untukmu, walau ku yakin bukan itu yang kau tuju.
Hanya cinta yang kau tunjukkan, dan semoga jiwa kotor ini bisa membalas, walau takkan pernah impas.
Terimkasih bunda untuk cinta sepanjang masa

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar