Halaman

Kamis, 27 Desember 2007

Antara Jakarta dan Jeddah

Assalamualaikum wrwb

Persoalan di kota-kota  besar di dunia kelihatannnya  banyak yang sama. Salah satunya adalah penertiban Pedagang Kali Lima.
Nah, ketika berangkart menunaikan ibadah haji kemarin, saya menyaksikan penertiban PKL di Jeddah, tepatnya di pinggir laut merah, di pelataran Masjid Terapung (sebetulnya nama aslinya bukan masjid terapung, nama ini diberikan oleh jamaah haji indonesia, karena pondasi masjid ini menjorok ke laut, sehingga kalau laut pasang seolah -olah masjid ini menajadi terapung)

Dan, ironisnya yang menjadi korban penggusuran adalah saudara kita. Ya, mereka adalah pedagang sate dari madura. Ketika kami datang, ada sekitar 4 pedagang yang menggelar dagangan mereka. Karena agak lapar, setelah perjalanan dari Mekkah, akhirnya kami sempatkan untuk memesan sate, ada sate ayam, kambing dan sapi. Satu porsi berisi 5 tusuk sate cukup besar dengan lontong dihargai  5 real.

Ketika sedang asyik menikmati sate masing-masing, tiba-tiba teman pembimbing ibadah berteriak "Baladiah!", kalau di kita sama dengan "Tramtib!". Kontan para pedagang tersebut langsung membereskan dagangan masing - masing. Namun karena kurang sigap, akhirnya dua dari 4 pedagang sate tersebut keburu tertangkap, dan barang dagangan mereka di sita oleh petugas.

Jangan bayangkan yang datang adalah petugas dengan jumlah puluhan! yang datang hanya satu orang petugas saja! itupun hasilnya sudah bikin kalang kabut!.

Ada dua hal yang menjadi perhatian kami. Yang pertama, keuletan saudara-saudara kita, khususnya komunitas masyarakat Madura. Di manapun, kapanpun, kalau ada tempat diamana jamaah Indonesia berkumpul, bisa dipastikan akan ada pedagang dari suku madura. Sungguh sebuah perjuangan yang mengagumkan, walaupun harus selalu kejar-kejaran dengan tramtib. Ngak di Indonesia, ngak di Tanah Arab, tetep di kejar-kejar tramtib!

Yang kedua, tramtib di Jeddah ternyata sangat effektif. hanya perlu satu orang saja untuk menertibkan PKL!. Bandingkan dengan di Jakarta, biasanya mereka mengerahkanb paling tidak satu lusin anggota mereka untuk menertibkan PKL!, lagipula, biasanya kalau di Jakarta, penertiban PKL hanyalah sekedar basa-basi saja, karena setiap harinya, konon mereka pun tetap memungut "retribusi" kepada para pedagang tersebut!

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar