Halaman

Rabu, 14 November 2007

Rejeki Nomplok Sepanjang Tahun


"Alhamdulillah Gie, bisnisku tahun ini lancar, dapet proyek lumayan..untungnya gede..."

"Gie!!!! Edun euy..bisnis nu kamari ku urang dicaritakeun ka ente,inget keneh teu?Te O Pe Be Ge Te...pokokna mah rurarr bihahaha!!!"

"Tau ngak Gie...gua ngak sengaja ketemu ama orang, trus ngasih bisnisnya buat gua garap, dan Alhamdulillah, gue bisa umroh nih dari hasil bisnis itu!"

"Gie, dateng ya ke syukuran rumah baru gua, alhamdulillah sudah bisa ngebangun rumah baru nih..!"

Saya hanya bisa mengucap syukur ketika teman-teman saya menceritakan kebahagiaan mereka. Ikut senang ketika akhirnya mereka mengatakan mendapat rejeki nomplok saat itu. Bersyukur dan berdoa, semoga kebahagiaan yang mereka rasakan mampir juga suatu ketika, mengetuk pintu rumah saya. hehehee

Ketika semua peristiwa itu akhir-akhir ini kembali sliweran dalam otak saya, memicu dan memacu saya untuk ikut berusaha mengejar impian-impian yang sudah terpendam sekian lama.
Kapan ya bisa seperti mereka. Punya mobil untuk ngajak keluarga jalan-jalan.. Punya rumah yang lebih nyaman agar anak-anak bisa lebih betah di rumah..hhmmm.

Lagi asik-asiknya ngehayal..tiba-tiba serasa ada yang mengingatkan bahwa saya pun memiliki rejeki nopmplok sepanjang tahun ini. Bahkan selama kurang lebih 7 tahun terakhir ini pun saya memiliki rejeki nomplok yang harus saya syukuri setiap tarikan nafas saya. Yang menyebabkan saya dalam minggu-minggu terakhir ini harus menyungkurkan jidat ini ke lantai untuk bersyukur dan selalu bersyukur sekaligus minta ampun kepada sang pemberi rizki atas kealpaan saya untuk bersyukur.

Rejeki nomplok saya adalah memiliki sahabat-sahabat dan teman-teman sejati yang daru mulut mereka sendiri mengangkat persaudaraan dengan saya, menjadikan saya sahabat mereka dan memberikan kesempatan-kesempatan kepada saya yang kalau dinilai dengan uang bernilai ratusan juta rupiah.

Ketika mereka memilih saya untuk diberikan kesempatan itu dan bukan orang lain, itulah rejeki nomplok terbesar saya .

Secara kasat mata, memang saya tidak memiliki harta sebesar teman-teman saya. Namun ternyata harta bukan lah satu-satunya rizki kita, seperti yang selalu diingatkan oleh ustad/guru-guru kita.

Mereka lah kekayaan saya!!!

Jadi, para pamiarsa, kalau memang anda tiap hari mengunjungi blog ini, semangkin menambah kekayaan saya setiap hari. Mau jadi sahabat saya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar