Halaman

Selasa, 13 November 2007

Rehat sejenak dan kaca spion


Mundur beberapa langkah untuk kemudian maju lagi dengan pasti, kadang diperlukan dalam menjalankan misi hidup di segala aspek. Bukan suatu keharusan, bahwa karena sudah menetapkan arah perjalanan, kita harus selalu maju, menerjang segala penghalang yang merintang jalan. Untuk kasus dan orang tertentu mungkin saja, namun agaknya untuk diri sendiri, istirahat sejenak sekaligus melihat kepada kaca spion masih sangat diperlukan untuk kemudian menentukan arah selanjutnya.

Menengok ke belakang diperlukan untuk melihat hasil dari perjalanan. Menilai secara objective apa yang telah kita tinggalkan. Menghitung manfaat apa yang tertinggal di balik jejak-jejak langkah yang telah terayun. Mungkin diperlukan mundur beberapa langkah dan melihat dari belakang pemandangan yang baru saja kita tinggalkan, bahkan kalau perlu ya leyeh leyeh di bawah pohon rindang, menikmati udara sejuk di bawah rindangnya pohon sambil menikmati semilir angin.

Atau membiarkan diri ini diliputi perasaan yang melankonis ketika mengingat - ingat semua kejadian masa lalu. Berhitung kesalahan masa lalu agar tidak terulang di masa datang.
Mengingat masa - masa ketika banyak kebahagiaan telah didapat. Berhitung dan kemudian mensyukuri bahwa ternyata semua kejadian tak lebih hanyalah nikmat dari yang maha kuasa kepada kita.

Bahkan ketika nikmat itu berjubah duka dan sengsara. Karena setiap duka dan sengsara pastilah ditemani mudah dan bahagia , bila kita bisa mencarinya. Persoalannya hanya terletak pada waktu dan kesiapan kita untuk menerima hikmah dan kemudian bersyukur atas semua peristiwa yang menimpa. Kalau memang bisa kita terima hari ini, mengapa kita mesti menunggu lama untuk menerima hikmah tersebut. Kuncinya ternyata kata orang bijak, mencari hikmah dibalik semua peristiwa. apakah itu duka ataupun suka.

Sudah cukup ah istirahatnya...saya mau jalan lagi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar