Halaman

Rabu, 07 November 2007

Mau dua apa Tiga?

Kami memanggilnya Yukinah, entah namanya memang Yukinah, atau Kinah saja.
Dia sosok wanita paruh baya dengan semangat bisnis yang sangat kuat.

Setengah delapan pagi biasanya sudah ada di tangga darurat salah satu lantai di kantor kami.
Tangga darurat? iya! tempat di dekat lift dengan tulisan emergency exit.

Yang dia lakukan adalah menggelar makanan dagangan nya , dan para karyawan di kantor kami pun akan segera menuju tempat tersebut. Ada yang makan di tempat, duduk di dingklik yang dia bawa, atau duduk di anak tangga .
Makanan yang tersedia macam-macam. Ada nasi uduk (tanpa ikan tongkol), ada mie goreng, bihun, lontong sayur, arem-arem, aneka kue kering dan basah, aneka rupa kerupuk, susu kedelai, aneka camilan. Pokoknya serba kumplit..

Setelah selesai makan, ada yang langsung membayar tunai di tempat, dan ada yang ngebon!
ngutang?
Ya, yukinah menyediakan dua cara pembayaran, cash & carry dan credit!
Wah, pedagang kecil seperti dia berani mengutangkan dagangannya? hebat!! ruarr biasa!1
Biasanya para karyawan yang berhutang akan membayar ketika sudah gajian..
Dan jumlah nya ada puluhan, karena gedung kantor kami , dari 8 lantai, ada 6 lantai yang berpenghuni.
Sungguh cara berbisnis yang patut diacungi jempol.

Saya sih biasanya pakae cara pertama, cash and carry, karena memang jarang beli di tempatnya Yukinah. Lagipula kok rasanya ngak tegel mau ngutang hehehehe.
Ada satu yang khusus dari wanita ini, paling tidak yang selalu dilakukan kepada saya.
Kalau saya minta salah satu makanan, yang dia tanyakan biasanya adalah mau dua apa tiga pak Yogi?
Lha, kok nannya nya ngak mau berapa? atau mau satu atau dua?
Hehehe, taktik jitu untuk menambah omset penjualan
Perlu ditiru !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar