Halaman

Jumat, 16 November 2007

Macet plus helm batok = sendok


Jakarta makin hari makin parah kemacetannya. Masyarakat pengguna jalan di Jakarta setiap hari harus berteman dengan stress karena kemacetan yang semakin menggila. Apalagi sebagian besar pengguna jalan di Jakarta adalah masyarakat yang tinggal di luar Jakarta dan mereka pada umunya menggunakan sepeda motor.

Apalagi seperti saya, yang harus menempuh jarak 45-45 km sekali jalan dengan jarak tempuh 1,5 jam menggunakan sepeda motor, kadang-kadang baru membayangkan jalannya sudah males duluan. Ketika ngobrol dengan teman saya sesama pengguna motor, ternyata ada assesoris tambahan yang perlu dibawa oleh pengguna sepeda motor jarak jauh. Apalagi kalau menggunakan helm batok, bukan fullface.

Peralatan tambahan yang harus dibawa adalah sendok. Sendok?? iya, karena teman saya rumahnya di Depok, dan menggunakan helm batok, maka dia membawa sendok sebagai peralatan wajib. Alasannya biar istri bisa mengenali dia.
Apa hubungannya sendok, helm batok, naik motor jarak jauh dan dikenali istri?.
Ternyata sendok itu dipakai setelah dia sampai dirumah, yaitu mengerok (kalau mengerik hasilnya sedikit) daki dan debu yang menempel di muka. Takutnya istri ngak kenal karena muka kita dipenuhi debu.

Itulah saran dari teman untuk saya, sesama motoris jarak jauh. Untungnya saya pakai helm yang fullface, jadi assesoris itu ngak perlu dibawa.

Sendok??? capek dehhhh, kirain teman saya serius ngasih tips nya....
Efek dari stress di jalan nih...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar