Halaman

Kamis, 18 Oktober 2007

Mudik behind the scene

Alhamdulillah, berhasil mudik ke ortu dan mertua bersama sahabatku Cepi si GL-100 tahun '95.
Oleh oleh yg di dapat, punggung tangan sebatas pergelangan berwarna lebih gelap, karena tidak pakai sarung tangan, jadilah ia dijemur selama 18 jam total...
makanya, kalau mau mudik pake motor, jangan lupa persiapkan segala sesuatunya dengan baik.
Oleh-oleh kedua, kalau di jalanan harus bisa me manage napsu nge-gas...kalau ngak, bisa cilaka tujuh mulud, bahkan bisa bisa perjalanan berikutnya bersama dengan malaikat maut ke akhirat....
ngak usah diceritain detailnya, nanti kalau ortu , saudara ato istri baca malah jadi urusan, bisa - bisa di cekal pake motor heheheh...
Catatan: jalur Selatan ternyata lebih indah pemandangannya untuk mudik, dibandingkan jalur pantura.
Pemda Jateng keliatannnya perlu mendapat apresiasi (dari saya) karena saya anggap bersahabat dengan mudikers sehubungan dengan penunjuk arah yang jelas, juga patok jalan yang sangat membantu.
Begitu arah balik, mulai masuk Bekasi, saya kebingungan, karena penujuk arah ke Jakarta nya ngak jelas (ngak nemu, atau ngak keliatan), walaupun sudah clingak clinguk mencari penunjuk arah ke jakarta, akhirnya membebek rombongan motor ber plat B, muncul-muncul di kali malang, sebetulnya pengen nyoba ke pulogadung.
Demikianlah laporan mudik asyik tahun ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar