Halaman

Senin, 14 Juli 2008

Tiluk (adakah pemimpin mengetahuinya?)

Tiluk, alias roti buluk.
Dijual bebas di wilayah cirebon,tepatnya di salah satu pasar barang bekas/loak sebelum ditertibkan aparat pemda setempat, karena terekspos di media massa. Kalau tidak terekspos? besar kemungkinan akan tetap di jual. Lokasi penjualannya sudah tepat; pasar loak, tempat transaksi barang-barang bekas. Tokh Tiluk juga barang bekas khan?begitu pula sarden, kornet yang sudah kadaluwarsa?!

Pemimpin wilayah menertibkan perdagangan makanan kadaluwarsa dengan tujuan melindungi rakyat, Sementara rakyat menerima dengan cibiran dan gerutu, karena memang barang-barang itu yang bisa mereka beli. Beli makanan yang sehat? manalah mampu pak!ngak takut sakit/keracunan? selama ini belum pernah dengar ada yang keracunan tuh! jawab mereka.Kami sehat-sehat saja kok!

Ataukah perut rakyat negeri ini sudah kebal dengan berbagai macam racun dari makanan kadaluwarsa, karena sudah terlalu lama menderita?
Dimanakah para pemimpin ketika rakyatnya memerlukan?sementara rakyat makan tiluk, para pemimpin asyik bersantap di restoran mewah dengan menu 4 sehat 5 sempurna 6 gratis 7 bisa dibungkus dan pulang dengan mobil mewah yang BBM nya tidak perlu bayar, karena semua sudah di subsidi negara.

Ataukah kita tagih nanti di akhirat semua kepayahan, keringat yang tak terbayar, amanah yang tak terlaksana, janji palsu yang terucap?

1 komentar:

  1. kang..
    mereka tau ato nggak..toh mrk ga berbuat apa2 utk memperbaiki keadaan..
    bnr2 pemimpin yg lalim..
    (kok jd ikutan esmosi ya??)

    BalasHapus